Jumat, 31 Agustus 2007

Jangan Ragukan Keberadaan Khilafah Islamiyah

RadarBanjarmasin.ComRabu, 29 Agustus 2007
Jangan Ragukan Keberadaan Khilafah Islamiyah
Bagi sebagian kalangan, gagasan untuk memperjuangkan tegaknya kembali Khilafah Islamiyah di era modern ini adalah gagasan yang tidak rasional dan utopis, karena kondisi saat ini menunjukkan banyaknya negara yang sudah memiliki sekat-sekat ideologis dan geografis masing-masing, termasuk di Dunia Islam.
Di Indonesia, bahkan sebagian dari kaum muslimin sendiri, tidak ingin khilafah Islam yang akan menerapkan semua hukum-hukum Islam itu tegak. Kenapa? Karena menurut mereka NKRI sudah final tidak bisa diganggu gugat. Ya, terbukti sekat geografis dan nasionalisme telah berhasil memisahkan kaum muslimin di dunia.
Pertanyaannya sekarang. Apakah benar tegaknya khilafah Islam adalah hal yang utopis? Lihatlah kenyataan saat ini yang menunjukkan kalau kita memerlukan khilafah Islam. Sejak keruntuhannya pada tahun 1924 di Turki, hilanglah pelindung kaum muslimin. Sejak saat itu kaum muslimin tertindas, seperti di Palestina, Afganistan, Uzbekistan, Irak dan ditempat-tempat lainnya. Jutaan kaum muslimin dibunuh, wanita-wanitanya diperkosa, anak-anak kecil disiksa, tubuhnya hancur oleh ledakan bom, rumah-rumah mereka rata dengan tanah, mereka terusir dari tanah mereka sendiri.
Demikian pula dengan kondisi kaum muslimin di Indonesia, mereka sulit untuk mendapatkan pendidikan, tidur hanya beralaskan koran di bawah jembatan, bahkan sebagian wanitanya rela menjual dirinya, hanya untuk dapat hidup. Sedangkan sumber daya alam Indonesia dikeruk dan dibawa keluar negeri, bahkan yang menikmati keuntungan paling besar adalah orang asing (luar negeri), rakyatnya tetap tertindas. Indonesia punya tambang emas (Freeport) tapi masyarakat di sekitarnya masih pakai koteka.
Terbukti, sistem kapitalis sekular saat ini, telah gagal untuk mensejahterakan masyarakat. Karena yang mereka pikirkan bukan rakyat, tapi bagaimana agar mereka (kapital) dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Di dunia ini hanya ada tiga ideologi/sistem. Sosialisme/komunisme telah lama runtuh, dan sekarang kapitalis/sekuler sudah tinggal menunggu waktu kehancurannya, apa buktinya? Saat ini di Amerika Serikat sebagai gembong kapitalis/sekuler terdapat 300 ribu homoseksual, demikian pula di negara barat lainnya. Kita pasti paham, pasangan yang sejenis tidak akan melahirkan keturunan, tentu saja jumlah mereka pasti tidak akan bertambah, bahkan justru akan berkurang, terbunuh karena penyakit AIDS. Selain itu tingkat kriminalitas di AS sangat tinggi, setiap 2 menit terjadi pembunuhan, bisa kita hitung, ratusan jiwa dalam setahun mati sia-sia di AS. Bayangkan semakin berkuranglah kekuatan mereka sebagai negara gembong kapitalis/sekular.
Genderang berdirinya Daulah Khilafah Islamiyah sudah semakin jelas terdengar, di setiap belahan bumi, semuanya menyerukan untuk kembali kepada Islam. Bahkan di Turki tempat runtuhnya Daulah Khilafah Islam dulu, sekarang rakyatnya merindukan kembali Khilafah Islam. Dan yang lebih hebat lagi di Inggris yang dulunya sebagai negara di balik runtuhnya Khilafah Ustmaniyyah, kini semakin banyak kaum muslimin Inggris menyerukan untuk kembali didirikannya Daulah Khilafah Islamiyah. Allahu Akbar!!!***
(Adibah SHut)

Tidak ada komentar: